Kamis, 20 Desember 2012
realitas
waktu nonton, kadang kita merasa ingin menjadi sama seperti yang tokoh cerita alami. selesai menonton kadang juga kita mencoba mengikuti apa yang tokoh cerita lakukan. hingga ketika tak menghasilkan apapun, kekecewaan muncul. aq pun sering mengalaminya. tapi, ketika aq benar2 mencari tahu, akhirnya aq sadari, film bukan lah kehidupan yang realitas. film adalah sebuah kehidupan yang dirangkai dari khayalan seseorang. semuanya serba diatur, semua teah tersusun rapi dalam naskah. sedangkan hidup kita adalah realitas yang tak seorang pun tahu dan dapat menyusun dengan rapi awal hingga akhir cerita hidup kita. hanya Tuhan, ya..hanya Tuhan lah yang mengetahui awal dan akhir hidup qta.
aq pernah mencoba untuk menjadi seperti tokoh cerita yang memang kisah cintanya sama denganq, tapi aq sadari dia begitu memiliki banyak dewi fortuna sehingga selalu beruntung. agh! aq menghela nafas lagi, andai aq seperti itu, mungkin sekarang aq telah berbahagia. namun sekali lagi aq diingatkan, ini hidup, ini realita bukan film.
gak ada orang baik jika kita beneran kesesat, nyasar dimanapun. gak akan ada cowok ganteng tajir yang bakal nyelamatin tanpa ngelakuin apa2 tanpa imbalan apa2. semuanya omong kosong. film memang hanya film, khayal yang menyatu dengan hidup. jika memang ada kemiripan antara kisahq dengan kisah di film, itu hanya sebagian kecilnya saja, karena itu hanya untuk menampilkan sisi realita kehidupan. sekali lagi, film adalah hasil khayalan dengan realita. dan realita hanya realita tanpa bisa diaduk dengan khayalan.
natal tahun 2012
natal kali ini greget na udah kerasa dari beberapa bulan yang lalu...rasanya seperti anak kecil yang gak sabar menanti perayaan ultahnya hohohohooo. jadi keingat wkatu kecil dulu, setiap menjelang natal pasti udah mimpiin baju baru, sepatu baru, kue-kue, hadiah natal, bahkan mau nampilin apa di gereja. sampai-sampai semuanya kebawa mimpi saking gak sabarnya.
tapi itu semua adalah pengalaman di masa anak-anak dengan sifatnya yang masih kekanak-kanakan. sekarang adalah zamannya kita bersikap dewasa dimana qta sudah sangat mengerti dan memahami arti natal yang sesungguhnya. natal itu kelahiran Yesus, bukan..bukan hanya sekedar kelahiran seseorang, tetapi lebih pada kedatangan juruselamat.
seharusnya natal gak menjadi berhala bagi umat yang merayakannya, apalagi sampai melupakan makna natal yang sesungguhnya. semisalnya lebih mementingkan baju baru ketimbang hati baru, lebih pengen sepatu atau rumah baru ketimbang memperbaiki hubungan keluarga yang mungkin setahun yang lalu agak kurang baik, dan sebagainya.
Yesus sendiri lahir dengan cerita yang begitu miris. perjalanan Yusuf dan Maria dari nazaret ke betlehem selama tiga hari tiga malam dengan medan yang sulit ditambah kondisi maria yang hamil muda. sesampainya disana pun bukannnya langsung istirahat dengan nyaman, tapi ayah yusuf mesti berkeliling penginapan untuk mencari kamar yang kosong, tapi tak juga ada. hingga akhirnya mungkin maria sudah tak tahan dan mereka menerima tawaran untuk menginap di sebuah kandang domba. bayangkan, sebuah kandang...bau binatang, sesak dengan jerami, alasnya tanah yang mungkin agak lembab, banyak nyamuk dan kotoran, haduh...tak bisa kebayang lah kondisinya gimana parahnya. setelah itu, maria melahirkan tak dijelaskan apakah ada orang lain yang membantunya selain yusuf yang juga masih tak berpengalaman. namun, kelahiran Yesus berjalan lancar, secara manusia mungkin bisa saja Yesus bayi terkena kotoran menjadi sakit dan ibu maria pendarahan karena tak ditangani dengan baik.
namun meskipun kelahiran Yesus membawa cerita yang mengharukan sekaligus miris, namun begitulah sebenarnya manusia. Yesus lahir dalam kesederhanaan karena Yesus datang untuk semua umat manusia, bahkan orang terendah sekaligus (karena itulah alasan kenapa malaikat mendatangi gembala untuk pertama kalinya dalam kelahiran Yesus), lahir sebagai manusia dengan cara yang manusiawi dan untuk manusia.
memang tidak salah jika kita merayakannya selagi ada uang, namun jangan memaksakan diri sampai2 merasa minder mau natalan karena gak mampu. natal bukanlah masalah pestanya, tapi masalah hati, menerima atau tidak kelahiran Yesus dalam hidup qta.
semua ini aq dapatkan ketika mengikuti retreat kampusku, bersyukur karena aq bisa mem-PA kn dengan baik bagian ini. semoga tahun ini Yesus selalu menyertaiq dan aku mampu menjadi yang terbaik. amin.
tapi itu semua adalah pengalaman di masa anak-anak dengan sifatnya yang masih kekanak-kanakan. sekarang adalah zamannya kita bersikap dewasa dimana qta sudah sangat mengerti dan memahami arti natal yang sesungguhnya. natal itu kelahiran Yesus, bukan..bukan hanya sekedar kelahiran seseorang, tetapi lebih pada kedatangan juruselamat.
seharusnya natal gak menjadi berhala bagi umat yang merayakannya, apalagi sampai melupakan makna natal yang sesungguhnya. semisalnya lebih mementingkan baju baru ketimbang hati baru, lebih pengen sepatu atau rumah baru ketimbang memperbaiki hubungan keluarga yang mungkin setahun yang lalu agak kurang baik, dan sebagainya.
Yesus sendiri lahir dengan cerita yang begitu miris. perjalanan Yusuf dan Maria dari nazaret ke betlehem selama tiga hari tiga malam dengan medan yang sulit ditambah kondisi maria yang hamil muda. sesampainya disana pun bukannnya langsung istirahat dengan nyaman, tapi ayah yusuf mesti berkeliling penginapan untuk mencari kamar yang kosong, tapi tak juga ada. hingga akhirnya mungkin maria sudah tak tahan dan mereka menerima tawaran untuk menginap di sebuah kandang domba. bayangkan, sebuah kandang...bau binatang, sesak dengan jerami, alasnya tanah yang mungkin agak lembab, banyak nyamuk dan kotoran, haduh...tak bisa kebayang lah kondisinya gimana parahnya. setelah itu, maria melahirkan tak dijelaskan apakah ada orang lain yang membantunya selain yusuf yang juga masih tak berpengalaman. namun, kelahiran Yesus berjalan lancar, secara manusia mungkin bisa saja Yesus bayi terkena kotoran menjadi sakit dan ibu maria pendarahan karena tak ditangani dengan baik.
namun meskipun kelahiran Yesus membawa cerita yang mengharukan sekaligus miris, namun begitulah sebenarnya manusia. Yesus lahir dalam kesederhanaan karena Yesus datang untuk semua umat manusia, bahkan orang terendah sekaligus (karena itulah alasan kenapa malaikat mendatangi gembala untuk pertama kalinya dalam kelahiran Yesus), lahir sebagai manusia dengan cara yang manusiawi dan untuk manusia.
memang tidak salah jika kita merayakannya selagi ada uang, namun jangan memaksakan diri sampai2 merasa minder mau natalan karena gak mampu. natal bukanlah masalah pestanya, tapi masalah hati, menerima atau tidak kelahiran Yesus dalam hidup qta.
semua ini aq dapatkan ketika mengikuti retreat kampusku, bersyukur karena aq bisa mem-PA kn dengan baik bagian ini. semoga tahun ini Yesus selalu menyertaiq dan aku mampu menjadi yang terbaik. amin.
Langganan:
Postingan (Atom)