Jumat, 19 April 2013

Kejahatan Samar

Menurutku, kejahatan terbesar dan tak termaafkan di dunia ini adalah ketika aku melakukan sesuatu yang membuat orang lain terluka bahkan hancur hidupnya. Kejahatan terselubung ini jarang terungkap dan tak ada hukum yang bisa memenjarakan sang tersangka. Yang bisa memenjarakannya hanyalah rasa bersalah. Mungkin, selama ini, terlalu banyak orang menganggap dirinya tidak melakukan kejahatan di mata hukum, catatan kriminal bersih, dan hidup dalam kursi aman. Namun, coba kita hitung, berapa kali kita telah membuat orang lain terluka, menangis, (sadar atau tanpa sadar perkataan, tindakan, bahkan pikiran kita) membunuh orang lain. Mungkin kita tidak menusuknya, menabraknya, atau memukulnya. Tetapi kita telah membunuh karakter mereka. Kita membunuh dan meledakkan pondasi hidup mereka. Sehingga mereka mengambil langkah yang salah bahkan lumpuh dan mati seketika dalam menjalani hidupnya. Bagaimana kita bisa mempertanggungjawabkan hal seperti itu? kejahatan yang bahkan tidak terlintas dalam pikiran kita sekalipun? bagaimana? bisa kah diperbaiki? bisa kah terobati? Korban dari kejahatan samar itu sebagian besar tak mampu sembuh total dari kesakitan mereka. Bahkan mereka tunduk sebelum mengucapkan kata menyerah. Sedikit saja dari para korban ini yang mampu terselamatkan. Itu pun membutuhkan dukungan dari orang-orang kuat di sekitar mereka. Jika tak memiliki orang-orang kuat dan hebat itu, maka mereka ingini atau tidak mereka mati. Pembunuhan karakter tak bisa lagi dianggap masalah sepele. Pembunuhan karakter lah yang bisa membuat sebuah komunitas bahkan negara sekalipun kehilangan kaki untuk berpijak. pembunuhan karakter menyebabkan banyak penyakit tak tersembuhkan muncul di permukaan. Penyakit yang sebagian orang alami menjangkiti sebagiannya lagi bahkan nyaris seluruh manusia lainnya. Setinggi apa pun pendidikan seseorang, jika dia tidak mempelajari bagaimana caranya untuk tidak terjatuh bahkan menjadi pelaku kejahatan ini, maka justru orang-orang seperti itulah yang membuat penyakit terbesar yang menghancurkan dunia manusia. pembunuhan karakter biasanya diawali dengan anggapan untuk memperoleh sesuatu yang menyenangkan. Namun langkah salah membuat kejahatan samar ini bahkan menjadi kejahatan hukum. Kejahatan karakter biasanya bercirikan: orang-orang yang egois, rakus, tamak, sombong, narsis, kasar, cuek, dan hidup hanya oleh dan untuk dirinya saja. Kejahatan karakter biasanya melahirkan profesi: koruptor, perampok, maling, pengemis, PSK, bahkan orang gila, termasuk penyuka bunuh diri ramai-ramai. Kejahatan karakter berawal dari: keluarga (orangtua atau/dan saudara), lingkungan sekolah atau/dan tempat tinggal, pergaulan, pekerjaan, seseorang yang tidak/belum menetapkan tujuan, misi, visi, dan prinsip hidupnya. Kejahatan karakter terjangkiti: perkataan, sikap hidup, cara/prilaku tindakan, pikiran/sudut pandang hidup, dan ajaran sesat. Hindari kejahatan ini.

Meradangnya Isu Organ dalam Tubuh

Polisi: Waspadai Berita Lewat Handphone

PONTIANAK, HIMBASI – Penyebaran berita mengenai penculikkan dan pengambilan organ dalam tubuh manusia kian meradang melalui telepon genggam, hal ini menimbulkan keresahan dan ketakutan pada masyarakat.

Beberapa pekan terakhir masyarakat diresahkan dengan pemberitaan mengenai penculikkan dan pengambilan organ dalam tubuh manusia. Dalam pemberitaan yang menjadi ancaman adalah para remaja dan anak-anak di bawah usia 30 tahun. Hal ini tentunya menimbulkan ketakutan bagi para orang tua, terutama yang menyekolahkan anak-anaknya di luar kota.
Munculnya pemberitaan ini dimulai pada awal bulan Februari 2011 ini. Suatu pemberitaan di televisi yang menyatakan adanya kasus pengambilan organ dalam tubuh manusia menjadi awal maraknya isu dan pemberitaan ini. Dimulai dari pesan singkat yang dikirim seseorang dan disebarkan kembali oleh si penerima, akhirnya berita ini meluas ke seluruh masyarakat. Sebagian masyarakat kecil di daerah-daerah kecil yang begitu rentan dengan suatu isu pun dengan mudahnya terhasut.

Pemberitaan ancaman ini menimbulkan trauma tersendiri bagi masyarakat. Seperti yang terjadi di daerah Sanggau beberapa hari lalu. Ditemukan tiga mayat pria yang diduga salesman telah menjadi korban kesadisan masyarakat karena diduga komplotan penculikan tersebut. Ternyata hal ini bukan saja terjadi di daerah Sanggau, tetapi di daerah-daerah kecil di kabupaten Landak pun terjadi. Sebagian besar masyarakat menjadi enggan untuk keluar rumah dan bekerja di kebun atau sawah mereka seperti biasa.

Dalam suatu wawancara di televisi, pihak kepolisian menyatakan bahwa tidak selamanya pemberitaan itu benar. Mereka juga mengklarifikasi bahwa pelaku penyebaran berita ini bukanlah dari pihak kepolisian. Seorang anggota polisi juga mengingatkan bahwa masyarakat harus dapat lebih cermat dan mewaspadai pemberitaan isu-isu yang dilakukan melalui telepon genggam. Terkecuali ada himbauan khusus dari pihak kepolisian secara langsung.
Masyarakat berharap keamanan untuk mereka dapat lebih ditingkatkan oleh polisi. Jika memang ada kasus penculikan dan pengambilan organ dalam manusia, pihak polisi secepatnya memberitahu dan menuntaskan kasus tersebut. Sehingga tidak dijadikan celah bagi beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menakuti masyarakat dan memunculkan isu tidak benar. (obx)

Senin, 28 Januari 2013

Ada Apa Dengan Skripsi?

Skripsi itu adalah sahabat baiknya mahasiswa semester akhir. Dimana-mana skripsi selalu dibicarakan, gak saat ketemu, saat ngopi, nongkrong, atau saat FB/Twiteran selalu yang menjadi openingnya ya si skripsi itu. Belum kenal ama yang namanya skripsi? nih aku kasiin ciri-cirinya..
1. Anaknya suka pakai baju cover warni-warni sesuai dengan kampusnya, misalnya kampusmu pinki ya bajunya si skripsi itu pink..
2. Skripsi itu nyebelinnya ngalahin pacar yang super duper teramat cerewet, dramatis, lebay alay, egois, dan pokoke semua yang nyebelin ngumpul jadi satu dan dikalilipatkan 10.
3. Kadang ngalahin posisi Tuhan (maaf Tuhan..), yah karena pagi2 bukannya doa malah ngetik perbaikan, trus malam sebelum tidur juga gak doa karena dininabobokan sama skripsi juga, haduh...
Yah kira-kira itulah sedikit dari banyaknya ciri skripsi. Nyebelin gak? Kira2 ada gak ya yang menikmati kebersamaannya dengan skripsi?
Nyaris semua mahasiswa kayaknya gak ada yang menyukai si skripsi, saking nyebelinnya. Ya biasanya ada dua hal yang dilakukan mahasiswa dalam menghadapi skripsi ini.
1. Prinsip lebih cepat lebih bagus. Yup! Para mahasiswa memilih jalan yang satu ini dengan kekuatan penuh dan kerajinan anti kendor. Mereka tak ingin berlama-lama ditempelin si skripsi.
2. Prinsip cuekin alias digantung bersemester-semester. Maksudnya ya mahasiswa tidak serius menjalani hubungan dengan skripsi, mereka kadang pergi meninggalkan skripsi seorang diri terlantar di dalam rak buku, laci, lemari atau tergeletak begitu saja di atas meja dalam waktu yang kadang satu semester, satu tahun bahkan lebih. Sampe2 harus dimaki2 dan dimarahin ama mertua (dosen) yang udah minta2 si skripsi ditemani, kalo gak ya..dapet gelar DO.
3. Prinsip santai. Ini prinsip yang paling mahir digunakan oleh mahasiswa. Banyak trik tipuan didalamnya. Satu diantaranya alasan mertua susah ditemuin. Yup! Mahasiswa selalu datang ke kampus buat ketemu skripsi dan ayahnya (dosen) tapi hanya sampai di pintu depan lalu balik lagi. Ntar kalo ditanya jawabnya "susah mertua sibuk mulu.." jiah padahal malas. Tapi prinsip ini gak mau juga terikat lama2 dengan skripsi, jadi prinsip santai lebih baik daripada prinsip cuek.
Nah itu dia tadi jurus2 mahasiswa selama ini dalam melewati hari2 kencannya bersama skripsi. Kamu gimana?

Hmm tapi meski skripsi itu nyebelin, semuanya mencintainya. Gak ada satu pun yang mampu menolak pesonanya skripsi (kalo ditolak gak dapet gelar hehehehe). Saat2 terakhir bersama skripsi, kadang mahasiswa merasakan cinta yang sangat dalam untuk skripsi. Minggu terakhir akan menghabiskan malam berdua, siang juga berdua, saat makan, saat tidur, bahkan saat di kamar mandi. Perpisahan dengan skripsi juga dihiasi dengan airmata yang bisa jadi saking senangnya karena segera terlepas dari skripsi atau sedih meninggalkan si skripsi.

Nah..itulah seringkas2nya cerita tentang skripsi, jangan bengong lagi kalo mahasiswa dimanapun berada passwordnya selalu "gimana skripsimu?". bye...